Sunday, May 20, 2012

Sawarna

Karang Taraje II
Desa Sawarna terletak di Kabupaten Bayah, Lebak, Banten. Pokoknya Pelabuhan Ratu kesonoan dah. Jauh bener.. 7 jam dari Jakarta, dengan trek yg berlubang2. Awal tahun kemarin gw batal ke Sawarna karena telat daftar. Nah, kali ini diajakin Bonbon ikut Backpack Seru *horee*. Biaya Rp. 450.000,- tgl 11-13 Mei '12.

Meeting point di Hoka Hoka Bento Kartika Chandra. Gw seneng sih, yg ikut ga terlalu banyak, cuma 8 org, ditambah leader dan supir jd 10 org. Kami berangkat jam 21:00 dari KC naik Elf. Si Bonbon ajak salah satu temen durjananya, namanya Dolok. Penampilan dan tampangnya gak nunjukkin kalo doi anak pintar lulusan S2 dari Taiwan hahaha.. Amazed jg gw. Tapi ni anak asik banget, lucu lagi.

Gw mencari spot tempat duduk pas di belakang supir, karna gw tau disitu bisa selonjoran, plus panjang badannya Bonbon pasti gak oke posisinya kalo duduk di tengah. Di sepanjang perjalanan kami bertiga mengobrol, gw mulai mengenal Dolok, awal2 sih tampak baik2 aja, lama2 ngocolnya keliatan huehehe.. Lama kelamaan gw mengantuk tapi susah banget untuk tidur karna joknya keras dan susah cari posisi enak.

Akhirnya dapet posisi paling nyaman yaitu agak miring kiri dan senderan di bahunya Bonbon, lalu kaki diselonjorin. Tapi beban banyak terdistribusi di pantat kiri, jd mayan bikin tambah tepos dan kesemutan. Ternyata kepala gw cocok sama bahunya Bonbon (jarang terjadi nih! bahu terakhir yg cocok sama kepala gw adalah bahu bokap nyokap) jadi lumayan bisa tidur. Tp si Bonbon yang ga bisa tidur sampe pagi, kesian.

Kami sampai kira-kira pukul 05:00 di Sawarna. Kami berhenti dulu di spot dataran tinggi untuk liat sunrise. Dari sini, keliatan Pantai Ciantir, cantik banget. Lalu kami lanjut menuju Homestay Widi, Desa Sawarna. Masuk area Homestay harus lewat jembatan kayu, hadohh goyang-goyang gitu. Abis turun dari jembatan udah kayak abis minum Whisky, pusying.

Di Homestay Widi, kami dapet 3 kamar, 1 untuk cewe, 1 untuk cowo, dan 1 lg utk leader dan supir. Di tiap kamar ada 3 kasur, nah kami cewe cuma ber3, jadi 1 org 1 tempat tidur. Horee!
Setelah bersih2, istirahat, dan sarapan, pukul 09:00 kami menuju Gua Lalay untuk Caving, tapi sayang banget ga bisa masuk karena menurut warga setempat lagi ada ular Phyton, ga bisa masuk deh. -Momen 'penting' saat itu adalah gw menginjak ranjau feces orang!! Sebel!! Untung bisa dibersihin di sawah- Akhirnya kami main di sungai dekat Gua Lalay, lalu menuju Pantai Ciantir untuk menghabiskan waktu sampai siang hari.

Pantai Ciantir
Pantai Ciantir indaaahh banget, pasirnya putih, laut biru langit biru polos. Ombaknya kenceng banget, kayak narik orang gitu. Kira2 selama 2 jam kami disana menikmati keindahan pantai dan berfoto2 ria. Lalu kami kembali ke Homestay untuk makan siang. Setelah makan siang, mas Febri, trip leader dari Backpack Seru, ngisi waktu kami dgn pertunjukan sulap dan ramalan Tarot. Sesi ini cukup seru!!



Pukul 16:00 kami siap2 untuk berangkat ke Pantai Karang Taraje II untuk menikmati sunset. Waahhh canttiiiiikkkkkk banget pantainya. Haduuhhh, gak nyesel deh kesini. Karang2nya, ombaknya, pasirnya, anginnya.. Walopun sunsetnya ga begitu keren, gw cukup puas.
Pukul 18:30 kami kembali ke homestay, mandi, lalu makan malam. Sepanjang perjalanan kembali ke homestay, kami menikmati taburan bintang yang cantiiiikk banget. Tak terekspresikan lah kekaguman gw pada saat itu. Setelah mandi dan makan malam, gw, Bonbon, Kak Mona, Wina, dan Galih main gaplek, lumayan seru juga! Lalu kira-kira pukul 22:30 kami pun off to bed.
Karang Taraje I

Pukul 04:30 kami harus sudah bagun dan musti siap2 liat sunrise di Pantai Lagoon Pari. Waahh mata berat banget, susah bangun, sang leader trip jg belum bangun. Jadinya kami agak telat deh liat sunrisenya. Matahari sudah terbit ketika kami masih di daerah sawah menuju Lagoon Pari. Tapi di Lagoon Pari tetap cantik kok sunrisenya.

Setelah puas di Lagoon Pari, kami beranjak menyusuri pantai ke Karang Taraje I dengan karang dan tebing dimana2, Tanjung Layar yang terkenal dengan tebing yang seperti layar dan ombaknya yang dahsyat, lalu berakhir di Ciantir. Gak ada yang gak bagus pantainya!! Udah gitu jalannya bareng Bonbon dan Dolok, seru!


Kira2 Pukul 10:00 kami sudah kembali ke homestay, sarapan, mandi, dan packing. Pukul 11 kami check out dan kembali ke Jakarta. Pukul 19:00 kami sampai di Kartika Chandra. Lalu Bonbon nganter gw sampe rumah pake taksi terus dia pulang deh.
Bonbon and me at Karang Taraje II

Wah seneng banget gw ikut trip ini. Thank you Bonchu udah ngajakin! Thank You, Lord :)

Thursday, April 5, 2012

The Colour Of My Love

Post terakhir gw tentang pernikahan. Beberapa pengalaman/ kesaksian buruk dalam pernikahan tidak membuat gw takut untuk melangkah ke dalam dunia itu, yah walaupun belum ada jodohnya, hehe. Sekarang gw mau share salah satu lagu favorit gw, yang mungkin, akan gw (atau siapa kek yg suaranya bagus) bawakan waktu hari pernikahan gw nanti. Dalam imajinasi gw sih, pemberkatan di GPIB Pasar Minggu tentunya, i grew up there! Anak2 PT dan GP musti kasih persembahan pujian. Gw pengen nanti ada duet yang nyanyiin "When God Made You".
Resepsinya di garden party getooh atau restoran tapi yang ber-atap-kan langit dan bintang2 (kayak di Arkadia), dengan dress code serba putih, trus yang dateng sodara2 dan teman2 dekat gw (gak usah rame2, sumpek!), interior design gw percayakan kepada kak Herry, dokumentasi: kak Herry dan Mawan. Bridesmaids: 4 AKK gw. Penerima tamu: anak PT. Kartu undangan gw juga nanti yang bikin anak PT aja seperti Alam atau Vicky. Nanti di kanan-kiri ada poto2 pre-wed gw yang diambil di laut/gunung/sungai manaa gitu. Ahahaahyy ngebayanginnya bikin senyum2 sendiri. Sejauh ini, itu dulu deh yah visualisasinya! Berikut adalah lagunya David Foster:
The Colour Of My Love..



I'll paint my mood in shades of blue
Paint my soul to be with you
I'll sketch your lips in shaded tones
Draw your mouth to my own

I'll draw your arms around my waist

Then all doubt I shall erase
I'll paint the rain that softly lands on your wind-blown hair

I'll trace a hand to wipe your tears

A look to calm your fears
A silhouette of dark and light
While we hold each other oh so tight

I'll paint a sun to warm your heart

Swearing that we'll never part
That's the colour of my love

I'll paint the truth

Show how I feel
Try to make you completely real
I'll use a brush so light and fine
To draw you close and make you mine

I'll paint a sun to warm your heart

Swearing that we'll never ever part
That's the colour of my love

I'll draw the years all passing by

So much to learn so much to try

And with this ring our lives will start

Swearing that we'll never part
I offer what you cannot buy
Devoted love until we die








Tuesday, April 3, 2012

The Broken Vow

Sekarang pembicaraan agak serius dikit yah! Seminggu lalu rumah gw kedatangan sodara yang sedang bermasalah dalam rumah tangganya. FYI: rumah gw biasa menjadi 'shelter' buat sodara2 gw entah yang sedang ke Jakarta atau sedang bermasalah, entah kenapa mereka gak mau ke rumah sodara yang lain, maunya kesini, walopun rumah gw kecil. yah, gw sering merasa kerepotan sih, apalagi kalo zona pribadi gw terinvasi. tapi mungkin ini cara Tuhan untuk menjadikan keluarga gw saluran berkat. Back to topic, sodara yang gw panggil kakak ini sudah menikah kurang lebih 9 tahun. Mereka belum dikaruniai anak, maka itu mereka mengadopsi seorang anak perempuan. Anaknya udah besar sekarang, 7thn. Kayaknya ini anak orang timur, semacam Flores gitu, ditinggal di RS waktu masih bayi oleh orang tuanya. Sekarang udah jadi Batak hahaha.

Jadi, kakak ini bermasalah karena si suami katanya selingkuh, bawa2 perempuan lain ke rumah, dan suka kasar sama kakak gw ini. Menurut keterangan kakak, masalah ini sudah ada bertahun2, mungkin karena si kakak ga bisa memberi anak. Tapi si kakak ga pernah kasitau keluarga besar, disimpen sendiri. Akhirnya sudah tak tahan, kakak meninggalkan rumah minggu lalu bersama anaknya ke rumah gw. 1 minggu si kakak dan ponakan di rumah gw, begh ribet men! Kerjaan si kakak telponaaan mulu, yah cari tempat curhat kali ya, dan si ponakan ya berantakin rumah. Setelah itu mereka pergi ke Kalimantan tempat keluarga si kakak, dan mungkin berencana akan bercerai.

Ada lagi cerita teman gw. Dia punya teman yang dulu sangat dia kagumi. Namun teman gw ini baru tau ternyata temennya ini MBA dan sebelumnya pernah hamilin anak orang dan ditinggal. Istrinya baru tau berita ini setelah menikah. Ada lagi cerita yang lain tentang seorang aktivis gereja yang ternyata udah ga perjaka lagi. Dan gw yakin masih banyak cerita lain yang cukup mengejutkan, yang membahayakan pernikahan karena tidak ada keterbukaan satu sama lain atau proses pengenalan yang belum cukup dalam.

http://benny2010.blogspot.com/2012/02/god-marriage-and-state.html

What i'm trying to say is, pernikahan itu 1 kali seumur hidup, dipersatukan Allah dan tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Gw ngebayangin klo udah mengatakan 'I Do' pada 1 orang itu, lo bakal menghabiskan sisa usia lo bareng dia. Tiap bangun pagi muka diee aja yang lo liat. Karena pernikahan itu kan ga tentang romance and sex aja. Gimana dengan bills to pay, insurance, children, education, belum lagi trauma masa lalu, masalah sama keluarga besar dan mertua, godaan pria/perempuan lain, dll. Terus bagaimana jika dalam pernikahan tidak dikaruniai anak, apakah masih saling mengasihi? Bagaimana jika salah satunya sakit keras, apakah masih mengasihi? Bagaimana jika salah satunya tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis, apakah masih mengasihi? dan pertanyaan2 lain, membuat gw membayangkan pernikahan sebagai a huge vow to hold till the end of life.

Gw selektif dalam memilih seorang pria. Dengan adanya beberapa kasus yang gw dengar, gw jadi makin selektif. Ada cowo yang asik, hobi sama, pekerja keras, tapi jarang ke gereja. wew, lewat deh. Bagaimana nanti jadi kepala rumah tangga yang baik jika prioritas utamanya bukan Tuhan. Sekarang gw lebih milih berteman dulu deh supaya bisa bener2 saling kenal jelek2nya. Gw yakin kok, pertanyaan2 yang di otak gw sekarang akan Tuhan jawab pada waktu-Nya.