Thursday, April 5, 2012

The Colour Of My Love

Post terakhir gw tentang pernikahan. Beberapa pengalaman/ kesaksian buruk dalam pernikahan tidak membuat gw takut untuk melangkah ke dalam dunia itu, yah walaupun belum ada jodohnya, hehe. Sekarang gw mau share salah satu lagu favorit gw, yang mungkin, akan gw (atau siapa kek yg suaranya bagus) bawakan waktu hari pernikahan gw nanti. Dalam imajinasi gw sih, pemberkatan di GPIB Pasar Minggu tentunya, i grew up there! Anak2 PT dan GP musti kasih persembahan pujian. Gw pengen nanti ada duet yang nyanyiin "When God Made You".
Resepsinya di garden party getooh atau restoran tapi yang ber-atap-kan langit dan bintang2 (kayak di Arkadia), dengan dress code serba putih, trus yang dateng sodara2 dan teman2 dekat gw (gak usah rame2, sumpek!), interior design gw percayakan kepada kak Herry, dokumentasi: kak Herry dan Mawan. Bridesmaids: 4 AKK gw. Penerima tamu: anak PT. Kartu undangan gw juga nanti yang bikin anak PT aja seperti Alam atau Vicky. Nanti di kanan-kiri ada poto2 pre-wed gw yang diambil di laut/gunung/sungai manaa gitu. Ahahaahyy ngebayanginnya bikin senyum2 sendiri. Sejauh ini, itu dulu deh yah visualisasinya! Berikut adalah lagunya David Foster:
The Colour Of My Love..



I'll paint my mood in shades of blue
Paint my soul to be with you
I'll sketch your lips in shaded tones
Draw your mouth to my own

I'll draw your arms around my waist

Then all doubt I shall erase
I'll paint the rain that softly lands on your wind-blown hair

I'll trace a hand to wipe your tears

A look to calm your fears
A silhouette of dark and light
While we hold each other oh so tight

I'll paint a sun to warm your heart

Swearing that we'll never part
That's the colour of my love

I'll paint the truth

Show how I feel
Try to make you completely real
I'll use a brush so light and fine
To draw you close and make you mine

I'll paint a sun to warm your heart

Swearing that we'll never ever part
That's the colour of my love

I'll draw the years all passing by

So much to learn so much to try

And with this ring our lives will start

Swearing that we'll never part
I offer what you cannot buy
Devoted love until we die








Tuesday, April 3, 2012

The Broken Vow

Sekarang pembicaraan agak serius dikit yah! Seminggu lalu rumah gw kedatangan sodara yang sedang bermasalah dalam rumah tangganya. FYI: rumah gw biasa menjadi 'shelter' buat sodara2 gw entah yang sedang ke Jakarta atau sedang bermasalah, entah kenapa mereka gak mau ke rumah sodara yang lain, maunya kesini, walopun rumah gw kecil. yah, gw sering merasa kerepotan sih, apalagi kalo zona pribadi gw terinvasi. tapi mungkin ini cara Tuhan untuk menjadikan keluarga gw saluran berkat. Back to topic, sodara yang gw panggil kakak ini sudah menikah kurang lebih 9 tahun. Mereka belum dikaruniai anak, maka itu mereka mengadopsi seorang anak perempuan. Anaknya udah besar sekarang, 7thn. Kayaknya ini anak orang timur, semacam Flores gitu, ditinggal di RS waktu masih bayi oleh orang tuanya. Sekarang udah jadi Batak hahaha.

Jadi, kakak ini bermasalah karena si suami katanya selingkuh, bawa2 perempuan lain ke rumah, dan suka kasar sama kakak gw ini. Menurut keterangan kakak, masalah ini sudah ada bertahun2, mungkin karena si kakak ga bisa memberi anak. Tapi si kakak ga pernah kasitau keluarga besar, disimpen sendiri. Akhirnya sudah tak tahan, kakak meninggalkan rumah minggu lalu bersama anaknya ke rumah gw. 1 minggu si kakak dan ponakan di rumah gw, begh ribet men! Kerjaan si kakak telponaaan mulu, yah cari tempat curhat kali ya, dan si ponakan ya berantakin rumah. Setelah itu mereka pergi ke Kalimantan tempat keluarga si kakak, dan mungkin berencana akan bercerai.

Ada lagi cerita teman gw. Dia punya teman yang dulu sangat dia kagumi. Namun teman gw ini baru tau ternyata temennya ini MBA dan sebelumnya pernah hamilin anak orang dan ditinggal. Istrinya baru tau berita ini setelah menikah. Ada lagi cerita yang lain tentang seorang aktivis gereja yang ternyata udah ga perjaka lagi. Dan gw yakin masih banyak cerita lain yang cukup mengejutkan, yang membahayakan pernikahan karena tidak ada keterbukaan satu sama lain atau proses pengenalan yang belum cukup dalam.

http://benny2010.blogspot.com/2012/02/god-marriage-and-state.html

What i'm trying to say is, pernikahan itu 1 kali seumur hidup, dipersatukan Allah dan tidak bisa dipisahkan oleh manusia. Gw ngebayangin klo udah mengatakan 'I Do' pada 1 orang itu, lo bakal menghabiskan sisa usia lo bareng dia. Tiap bangun pagi muka diee aja yang lo liat. Karena pernikahan itu kan ga tentang romance and sex aja. Gimana dengan bills to pay, insurance, children, education, belum lagi trauma masa lalu, masalah sama keluarga besar dan mertua, godaan pria/perempuan lain, dll. Terus bagaimana jika dalam pernikahan tidak dikaruniai anak, apakah masih saling mengasihi? Bagaimana jika salah satunya sakit keras, apakah masih mengasihi? Bagaimana jika salah satunya tidak bisa memenuhi kebutuhan biologis, apakah masih mengasihi? dan pertanyaan2 lain, membuat gw membayangkan pernikahan sebagai a huge vow to hold till the end of life.

Gw selektif dalam memilih seorang pria. Dengan adanya beberapa kasus yang gw dengar, gw jadi makin selektif. Ada cowo yang asik, hobi sama, pekerja keras, tapi jarang ke gereja. wew, lewat deh. Bagaimana nanti jadi kepala rumah tangga yang baik jika prioritas utamanya bukan Tuhan. Sekarang gw lebih milih berteman dulu deh supaya bisa bener2 saling kenal jelek2nya. Gw yakin kok, pertanyaan2 yang di otak gw sekarang akan Tuhan jawab pada waktu-Nya.

Monday, April 2, 2012

River Trekking


Bermula dari rencana akan bermain Arung Jeram pada tanggal 22-24 Maret 2012 bersama Kak Herry, Kak Frida, dan beberapa orang TPS (Tim Pembimbing Siswa) Perkantas. Dikarenakan kasus meninggalnya mahasiswi ITB sewaktu arung jeram Februari kemarin, para pencetus memutuskan untuk mengubah rencana, jadinya ke Pengalengan, Bandung, seperti semi-retreat gitu. Ehh makin kesini makin berkurang orang2nya, dan akhirnya merubah rencana ke Curug Naga di Bogor, dan tak perlu menginap. Akhirnya kami jadi ke Bogor pd tanggal 24 Maret 2012, hanya bertiga. Mungkin karna long weekend jadi banyak yang membatalkan, karna punya acara sendiri. Gagal deh rencana ketemu temen2 baru (baca: cogan) heeeee..

Jam 6 kurang Kak Herry menjemput gw dengan Daihatsu Xenia hitam (tiba2 teringat Apriyani cs). Lalu kami beranjak ke Depok untuk menjemput Kak Frida, tepatnya di Jalan Juanda. Lalu kami beranjak menuju Bogor. Sekitar pukul 08:00 kami istirahat di SPBU Cibogo untuk cari sarapan. Kami sarapan bubur yang bertarif Rp. 6000,- per mangkok. Setelah itu kami beranjak ke Curug Naga. Setelah kira-kira 2 km dari SPBU Cibogo ada Mesjid apaa gitu namanya, lalu kami belok kiri. Kami menyusuri jalan itu. Kak Herry yang sudah pernah ke daerah sana sudah agak lupa jalannya. Kami menyusuri jalan setapak berbatu, naik turun dengan pemandangan pegunungan di kiri-kanan. Eh tau-taunya jalan menuju Curug Naga terlewat, akhirnya kami meneruskan ke arah Curug Panjang, di kaki gunung Salak.

Setelah parkir mobil, kami beranjak ke loket Curug Panjang. Tarif masuknya itu lupa deh keknya gak sampe Rp. 10000,- per orang. Dari parkiran menuju Curug Panjang ga terlalu jauh. Ternyata banyak keluarga dan anak-anak yang sedang liburan di sana. Tapi tujuan utama kami gak disitu. Itu mah cemen banget hehe. Curug Panjang biasa juga disebut curug keluarga. boleh juga tuh ajak keluarga dan adik2 sepupu gw ksana kapan2. Kami mendatangi satu warung di situ, makan gorengan, lalu bikin janji untuk River Trekking. River Trekking di Curug Panjang ialah kegiatan menyusuri sungai dan beberapa Curug, diantaranya Curug Bulat dan Curug Cibelao. Hikingnya lumayan bikin ngos-ngosan buat yang jarang olah raga. Oya, sebelumnya kami pakai life vest dulu, tas dan barang berharga kami titipkan di warung. Sekali jalan River Trekking minimal harus 5 orang per group, di-guide 1 orang. Biayanya Rp. 30000,- per orang. Tapi setelah bargaining, mereka mau klo Cuma 3 orang.


Bagi yang mau River Trekking sebaiknya pake sandal gunung. Gw rada nyesel sih sandal gunung gw keluarin lagi dari tas, dengan pedenya pake sandal jepit. Alhasil, kepeleset dan jatuh di sungai, untung sandal jepit itu masih bisa diselamatkan dari kehanyutan, dan kuat sampai akhir. Heheh. Sepanjang perjalanan gw menemukan banyak ulat dan ulat bulu. Hadoohh, klo jalan gw paling takut sama yang melata, apalagi ulat bulu, parno gatel2 gue. Puncak aktivitas River Trekking kami ialah terjun dari ketinggian kurang lebih 2,5 meter di Curug Cibelao. Adrenalin gw meningkat, gw memberanikan diri terjun, akhirnya ketagihan, haha. Sekalian buang sial, hehe. Kak Frida pengeen banget tapi lagi kurang sehat, gak boleh renang dulu sama dokter. Klo Kak Herry udah bosen. Hahaha. Setelah itu kami menyusuri trek balik ke warung, wew ketinggian 45 derajat hampir vertical itu mah! Total per-trekking-an kalo gak salah 2-3 jam-an.

Setelah mandi dan beres2, kami keluar dari daerah Curug, niatnya sih mau Paralayang-an, tapi ternyata jalanan ditutup jadi 1 arah. Gileeee lamaa banget macetnya! Jadi sesi curhat2an disini. Kemudian kami ke Rindu Alam dan menikmati Sunset di sana. Baru kali ini gw dapet sunset di puncak keren banget!

Setelah foto2, kami pergi ke Safari Night. Ini juga pertama kalinya buat gw. Seru juga ternyata. Tapi mahal juga ye Rp 110000,- per orang. Yah mungkin asuransi jiwanya yang mahal. Pukul 23:00 kami kembali ke Jakarta. Kak Herry nganterin Kak Frida dulu, baru deh nganterin gw. What a beautiful day!! Thank you my dear brother and sister 