Showing posts with label vacation. Show all posts
Showing posts with label vacation. Show all posts

Thursday, August 14, 2014

Tanjung Lesung

Heyhoo.. kali ini gw mau cerita perjalanan gw ke Tanjung Lesung libur Lebaran kemarin (28-29 Juli 14), kali ini bareng keluarga. Kami berangkat di hari pertama Lebaran jam 4:30 am dari tol Balaraja pake 6 mobil pribadi. Tanjung Lesung itu terletak di daerah Anyer kesonoan dah, googling aje ye.. hahaha.
Kami menginap di AS Homestay, milik pak Asse (Oce) orang Bugis (08129595988). Keluarga yang sangat baik sekali. Mereka juga menyediakan jasa snorkeling dan main ke pulau Liwungan.
Karna kali ini bawa keluarga besar, mereka kecewa karna si homestay gak terletak di depan pantai yang kece, tapi cuma pantai buat nelayan. Yah, mau gimana, rencana mendadak pas Lebaran ke Tanjung Lesung yang pantai cantiknya di resort ya susah.. Full dan super mahal pulak.
Tapi kami tetap bisa main di pantai2 kece tersebut gratis! karna ternyata ada sodara orang manajemen di sana. ahay!


Pantai pertama yang kami kunjungi ialah Beach Club. Kece berat pantainya! Masuk sana, parkirannya 100rb per mobil. Fasilitas di sana macem2, high class dah. Lalu, kalo menginap di sini, di tenda gitu. Di dalem tendanya ada 2 kasur dan 1 kipas angin. Kalo udah pernah camp di pantai pasti tau lah ya gimana panasnya.


Setelah dari Beach Club, kami kembali ke homestay untuk makan siang, lalu siap-siap untuk snorkeling dan main ke Pulau Liwungan. Oiya, homestay di sana belum terlalu lengkap snorkel gearsnya. Life jacketnya aja jelek2 banget. Spot snorkeling dekat kapal ber-jangkar, gak bagus banget. Tapi kalo mau berenang jauhan dikiiit, wuihh keren. Sayang, batre kamera gw habis, dan agak malas balik dulu ke kapal untuk ambil batre.
Tapi karang di sana terlalu rendah, jadi gampang banget terinjak manusia. sayang banget deh. oiya gw dapet oleh2 beberapa luka di kaki, kena karang.
view bawah air, dekat kapal kami berjangkar. kurang oke kan? tapi ikannya oke2 kok

ini dia pulau Liwungan!




Setelah asik main air, kami kembali ke penginapan, sambil menikmati sunset di perjalanan.
Malam hari kami habiskan dengan main ke Beach Hotel. Tadinya mau lihat pertunjukkan Debus, tapi telat euy. Jadi kami santai-santai pinggir pantai, lalu kembali ke homestay untuk istirahat.
Besoknya kami main ke Pantai Bodur. Kalo ini bukan resort, tapi tetep ada retribusi masuk, lupa harganya. Di sini ramai pengunjung, kayak Ancol, mungkin karena hari ke-2 Lebaran, tapi pantainya keren!

 

Karna bosen main di sini, kami yang muda-mudi, beranjak ke Beach Hotel, di area Pantai Kalicaa. wuih, keren!
 


Karna ngetrip bareng para orang tua, pada gak betah beginian, kami pulang hari itu, dan melanjutkan perjalanan ke daerah Cikande, area kantor sodara gw, untuk bermalam dan memancing di sana.
Yaudah gitu aje. Gw suka nih di resor Tanjung Lesung, rada mahal jadi terjaga kebersihannya.


Tuesday, October 9, 2012

Green Canyon menyegarkan hati



Pantai Batu Karas

Weekend kemarin (28-30 Sept 12) gw main ke Green Canyon, Pangandaran, Jawa Barat. Lokasi Green Canyon ini di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, kurang lebih 31 Km dari Pangandaran. Green Canyon ini sebenernya nama tempat wisatanya Cukang Taneuh, Citumang, tapi lebih dikenal dengan Green Canyon. Gw bersama teman-teman gw ber-5 (Siskom, Cukong, Yusril, Isni) lalu ketemu team lain 4 orang, jadi ber9 deh. Awalnya kami berangkat dari terminal Kampung Rambutan. Kami naik bus AC Gapuraning Rahayu Jakarta-Pangandaran, ongkosnya Rp. 65000. Busnya berangkat jam 8 malam. Setelah itu bus yang ke Pangandaran gak ada lagi. Di dalam bus itu kami ketemu dengan team yang 4 orang, lalu ketemu dengan team lain 7 orang. Sepanjang perjalanan gw tetap berkomunikasi dengan Kang Dede, Guha Bau yang menyediakan jasa body rafting. Guha Bau artinya Gua Bau. Nah, di Citumang itu ada gua yang isinya kelelawar, gua-nya bau banget kotoran kelelawar. Kotoran kelelawar ini biasanya dipakai sebagai pupuk. Contact-nya Kang Dede: 085228766558/ 08154666558.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih 8 jam. Kami sampai di pool Gapuraning, Pangandaran pukul 4 pagi. Lalu kami dijemput oleh Kang Dede and the gang dengan mobil pick up. Mobil pick up itu disewa Rp. 200rb per hari. Kami ber-9 jadi 200rb dibagi 9 orang. Awalnya kami mau liat sunrise di Pangandaran, tapi gak sempet. Setelah shalat dan bersih2 di Masjid Istiqomah Pangandaran, kami beranjak ke lokasi kantor Guha Bau. Jarak dari Masjid Istiqomah sampai Guha Bau kurang lebih 45 menit. Setelah itu kami sarapan dan siap2 ber-body rafting. Body rafting ini beda dengan rafting. Klo rafting kan pake perahu, nah kalo body rafting ya pake badan aja. Kami pakai life jacket, knee protector sama helm. Untuk perempuan sebaiknya pake legging, jaga2 aja supaya kulit kaki gak langsung terpapar sama batu2 kali. Oya, dianjurkan untuk pake sendal gunung, bawa sendiri dari rumah lebih baik, tapi kalo nggak ada di sana disediain kok, tapi kalo lagi rame, bisa gak kebagian. Biaya body rafting ini Rp 175rb per person, dapet makan 1x, sertifikat, dan fasilitas seperti protector, dll.





Perjalanan dari kantor Guha Bau ke starting point body rafting Sungai Cijulang memakan waktu kurang lebih 20 menit, dengan trek yang luar biasa. Jalanannya rusak dan naik turun. Kami naik mobil pick up yang sebelumnya menjemput kami. Setelah sampai di lokasi, kami harus berjalan kurang lebih 10 menit menyusuri ‘pintu masuk’ hutan untuk sampai ke hulu sungai. Di sini tercium bau kotoran kelelawar. Iyuh.. perjalanan naik turun dan berbatu ini cukup asyik, jadi inget waktu naik gunung.
Setelah sampai di hulu sungai, kami foto-foto dulu. Waah keren banget deh pemandangannya! Air sungainya hijau bening. Arus sungai tidak begitu keras karena sedang kemarau. Gw memang ngejar kemaraunya supaya bisa lihat warna asli sungainya. Kalau lagi musim hujan, airnya coklat dan kotor. Lalu kami mulai dengan lompat ke sungai. Gak semua sih, yang berani ajah.hehe. gw sih hayok! :p
Siskom manja banget di sini -_-
Kami semangat sekali berenang, terbawa arus, dan cipak cipuk menikmati segarnya air sungai. Jiper sekali ketika arus begitu kencang. Gile aje, kemarau aja begini gimana musim hujan?? Bisa kebawa arus gw. Susah banget waktu gw pengen ngelawan arus. Badan terbentur2 batu sana-sini. Kami gak bisa bawa kamera. Jadi kamera dibawain sama mamang tour guide, yang jelas kameranya harus yang waterproof dan kalo bisa shockproof, haha jaga-jaga terbentur batu. Seneeeng banget waktu berenang gaya dada trus ngerasain air dari atas akar pohon. Seperti air hutan/ mata air.

menikmati tetesan air dari atas tebing
Sayangnya, di dekat-dekat akhir perjalanan kami, ada kejadian buruk. Temen gw si Yusril gaya2an loncat salto. Dia gak menyadari di bawah itu ada batu. Dia melepas helm dan life jacketnya. Alhasil kepalanya terbentur batu L sedih deh.. lukanya kami bebat dengan kaosnya, ya pertolongan seadanya aja. Lalu kami cepat-cepat menyelesaikan aktivitas ini. Untungnya memang sudah dekat dengan pintu akhir. Kami mampir di warung di pinggir sungai untuk mencari betadine dan air hangat. Kasian bang ucil.. setelah itu kami kembali ke kantor Guha Bau dengan menggunakan perahu. Yusril langsung ditangani oleh dokter setempat. Melihat cara kerjanya, gw gak percaya kalo doi mau jahit lukanya Yusril, jadi gw minta Bioplacenton aja. 
cepet sembuh bang uciiill


Setelah itu kami mandi, bersih2, beres2, packing. Rencananya kami mau main ke Batu Karas, Batu Hiu, kemudian menginap di Pangandaran. Karena Pantai Pangandaran katanya dekat dengan terminal jadi memudahkan kami besoknya kembali ke Jakarta. Karena terlalu lama berangkat dari Guha Bau, kami sampai di Batu Karas sudah jam 3. Retribusi masuk pantai ini Rp 35rb per mobil. Kami main-main di sana kurang lebih satu jam. Pantainya kurang oke ah, kok di internet keknya oke yah.. trus karena kami mau mengejar sunset di Pangandaran, kami gak jadi mampir di Batu Hiu. Batu Karas – Pangandaran ternyata jaaaaaauh. Kami makin bingung deh mau nginep apa nggak. Dan ternyata Pantai Pangandaran ke terminal juga jauh. Sedangkan bus ke Jakarta itu jam setengah 8 pagi. Hueeee. Waktu sampai Pangandaran, sunsetnya gak dapet, dan kecewa juga ternyata pantainya kayak Ancol. Duh ilfil berat. Waktu sampai Pangandaran gw nanya2 penginapan, harganya 200rb per kamar, bisa untuk 5-7 orang. Tapi kami berpikir lagi, buat apa kalo cuma numpang tidur trus besok subuh mesti siap2 pulang lagi. Dalam detik2 terakhir akhirnya kami putuskan untuk pulang bersama teman2 yang memang gak rencana nginep.


perjalanan ke Batu Karas

Bus malam terakhir Pangandaran-Jakarta berangkat jam 7 malam. Kami naik bus yang sama yaitu Gapuraning, seharga 65rb per orang. Perjalanan pulang juga ternyata memakan waktu yang sama yaitu 8 jam. Kami sampai di Kp. Rambutan pukul 3 pagi. Kemudian setelah say gudbye dengan team yang lain, kami berlima numpang tidur di Masjid Kp. Rambutan. Pukul 5 kami kemudian pulang ke rumah masing-masing dengan bus/angkot. Setelah dihitung-hitung, dalam trip ini kami menghabiskan Rp 340rb per orang.
Badan gw remuk redam gileeee.. mantap lah! Esok harinya gw ke salon untuk luluran sekalian dipijit. Baru enak dah badan gw. Luka Yusril juga katanya sudah membaik. Obrigado, Deo for this another experience.



Tuesday, July 31, 2012

Lost in UK

huaaaaa.. udah lama gak nulis!! maap yaaah, lagi rada sibuk hehe.
mau cerita trip gw lagi yaaa..


kaosnya bebas, sablonnya sama
Tanggal 6-8 Juli kemarin (baru sempet nulis sekarang) gw dan kawan2 Karjaw Gang kembali bersua di alam. Setelah nyenyong2 di group BBM, kami arrange trip ke UK a.k.a Ujung Kulon. Banyak yang menyangka kami akan ke UK (United Kingdom) ihiy ini mah impian gw bangets. Awalnya kami mau ikut trip organizer, tapi berhubung sangat mahaaal, kami arrange sendiri. Namun itu pun masih butuh tambahan beberapa orang untuk meminimalisir biaya. Akhirnya, terkumpul lah 13 orang. 7 orang Karjaw Gang and 6 orang new friends. Oya, kami bikin kaos loh: LOST in UK! Trip ini menghabiskan biaya kurang lebih 650rb per orang. Kalau ikut trip organizer, dengan jumlah 13 orang bisa menghabiskan 800-900 ribu per orang.

Meeting point: Plangi. Kami berangkat kurang lebih jam 20:30 dengan menggunakan mobil Elf. Perjalanan cukup mengasyikkan, ditambah celotehan Marshel yang gak pernah berhenti. Namun, di tengah jalan, out of nowhere, kira-kira pukul 2 am, sepertinya udah deket-deket Ujung Kulon, 1 ban mobil kami pecah. Untung ada ban cadangan. Jalan di daerah sana parah bener, gujlak gujluk! Pukul 5 pagi kami sampai di penginapan Wisma Badak, Sumur. Lumayan cukup waktu untuk leyeh-leyeh sebelum ngebolang. Pukul 07:00 kami berjalan menuju pantai untuk naik perahu menuju Pulau Handeuleum. Di pantai ini terdapat banyak nelayan. Mereka sedang sibuk menjemur ikan. Pemandangan yang sangaaat menyejukkan hati gw.


The Karjaw Gang
Kemudian sebuah perahu kecil mengantar kami ke kapal besar yang sudah kami pesan. Di perahu kecil ini banyak bangkai2 ikan kecil seperti teri, iyuh.. Kami naik kapal besar berwana putih lalu beranjak ke Pulau Handeuleum. Ketika memasuki kepualauan Ujung Kulon, signal dari provider apapun tidak terdeteksi. Wew, keknya memang harus fokus liburan. Pulau pertama yang kami kunjungi ialah Pulau Handeuleum.. Di sini kami menikmati hutan kecil dan berfoto dengan rusa. Duhh cakep deh. Setelah itu kami beranjak ke Sungai Cigenter yang tidak jauh dari Handeuleum. Kami menikmati keindahan alam dengan menggunakan canoe. 1 canoe dapat menampung 5-6 orang. Kami masing-masing diberikan 1 dayung. Menyusuri sungai ini, seharusnya tidak boleh berisik, supaya bisa bertemu badak bercula satu yang heitss itu. Taaapi yaa namanya Karjaw Gang keknya gak bisa kalau gak berisik! Satu-satunya hewan yang dapat kami temui adalah seekor burung kecil berwarna orange yang sedang bertengger. Badak, Buaya, Monyet, Ular, gak ketemu. Temen gw cerita, belum beberapa lama ini, ada wisatawan yang digigit buaya di sini. Hiiiyy..


Sungai Cigenter

Di sungai ini banyak terdapat pohon (seperti pohon bakau) yang buahnya seperti buah kolang-kaling. Lupa namanya. Katanya buahnya bisa dimakan. Sayang, kami gak dapet buah yang matangnya pas untuk dimakan.

Setelah menikmati Cigenter, kami meneruskan perjalanan kami ke Pulau Peucang. Nah disinilah penginapan kami. Huaaaawwwwwwhhhh pantainya cuuaaaaaannntttiiiikkkkkk buanget!!!!! Pasirnya kayak susu! Seriously! Banyak bari rusa, rusa, dan monyet berkeliaran. Makanya, penginapan harus selalu ditutup, kalo gak, barang-barang bisa dijarah sama monyet2! Di depan penginapan kami terdapat lapangan rumput bercampur pasir yang sangat luas. Di rumput2 itu terdapat banyak kotoran rusa (seperti kotoran kambing). Sama persis dengan yang kami temukan di Pulau Handeuleum. Gw rada bingung sih, kok bisa kotorannya meyebar rata di lapangan pula. Setelah beberes barang2 di kamar, kami menikmati keindahan pantai dengan berenang, dan foto2 (pastinya).
menyusuri hutan menuju Karang Copong
Pukul 16:30 kami bersiap-siap untuk menyusuri hutan menuju Karang Copong. Wudiihh.. yang gak suka dan gak biasa trekking bakal ngos2an nih! 

Perjalanan menuju Karang Copong kurang lebih 45 menit. Pantainya mirip Karang Taraje di Sawarna. Oya disini banyaaaak banget bintang laut yang kecil2 warna hitam yang lebih mirip seperti rumput laut. Bintang laut ini sangat rapuh, tentakelnya gampang lepas. So, hati2 yaa kalau jalan di karang-karang kecil ini. Kasian bintang lautnya.


Karang Copong

Setelah asik foto-foto yang menikmati sunset, kami kembali menyusuri hutan dengan jalur yang sama. Nah, di sini serem moment. Hari makin gelap, sehingga hutan menjadi amaat sangaaat gelap! Lumayan ada beberapa senter dan lampu dari gadget kami. Bener2 dah gelapnya. Kaki tersandung oleh macam-macam hal di tanah menjadi hal yang biasa. Perjalanan pun menjadi terasa sangat lama. Kelelahan ditutupi oleh ketakutan dan keinginan untuk lekas sampai di penginapan. Lebay yah gw hehe.. gw sih gak takut. Gw menikmati saat-saat itu. Yeah kalo sendiri baru takut. Hahaha.  Setelah 45 menit perjalanan, akhirnya kami keluar dari hutan. Seperti biasa, gw menatap langit, dan benar saja, bintangnya banyak dan indah uwwaaaaw. Kami berjalan menyusuri lapangan yang luas menuju penginapan. Saat menoleh ke kanan kiri, tak disangka banyak mata menyala di tengah kegelapan. Sewaktu memberi sedikit penerangan, ternyataaaa mereka adalah para rusaaaa. Kaget plus wah lah gw! Ada gembalanya juga. Pantesan banyak kotoran dimana2. Ternyata tiap malam mereka keluar.

Mandi, bersih2, lalu kami makan di kapal sewaan kami. Kami menyewa kapal ini sudah berikut dengan makannya. Setelah semuanya sudah makan dan mandi, kami menikmati malam dengan main kartu, minum2, menikmati musik ajeb-ajeb yang dibawa oleh Marshel, lalu diakhiri dengan curhat2an hehe. Kami kembali ke kamar masing2 pukul 12 malam.

Cidaon
Minggu pagi, kami sudah packing, karena perjalanan kami hari ini sekalian ke jalan pulang. Hari ini kami awali dengan mengunjungi Padang Pengembalaan Cidaon. Di sini kami berharap dapat bertemu dengan Banteng atau burung Merak. Tapi kami belum beruntung. Kemudian kami kembali beranjak ke area dekat Pulau Peucang untuk snorkeling. Karangnya masih jauh laah dibanding Karjaw, tapi ikan2nya lebih beragam, dan di sini banyak banget ubur2 kecil!! Gw disengat beberapa kali. Saat itu arusnya lagi kenceng, makanya gak berani lama-lama. Serem euy. Hari makin siang, kami meneruskan perjalanan kami ke pulau Badul. Pulau kecil yang hanya terdiri dari pasir putih, pohon-pohon kecil, dan karang. Gw sangat menikmati pulau kecil ini. Seperti biasa, gw mengambil kenang2an kerang yang lucu2. Setelah puas mengitari pulau kecil ini, plus mengabadikan moment tentunya, kami beranjak pulang menuju Wisma Badak, Sumur.


Pulau Badul

Setelah sampai di Wisma Badak, kami siap2 untuk pulang. Jadwal pulang terlambat dari jadwal yang telah ditentukan. Kami berangkat dari UK kurang lebih jam 5 sore. Malah ada perbaikan jalan di daerah manaa gitu (lupa). Akhirnya sampai rumah jam 2 pagi! Hahahaha. Besoknya kembali bekerjah!

Monday, April 2, 2012

River Trekking


Bermula dari rencana akan bermain Arung Jeram pada tanggal 22-24 Maret 2012 bersama Kak Herry, Kak Frida, dan beberapa orang TPS (Tim Pembimbing Siswa) Perkantas. Dikarenakan kasus meninggalnya mahasiswi ITB sewaktu arung jeram Februari kemarin, para pencetus memutuskan untuk mengubah rencana, jadinya ke Pengalengan, Bandung, seperti semi-retreat gitu. Ehh makin kesini makin berkurang orang2nya, dan akhirnya merubah rencana ke Curug Naga di Bogor, dan tak perlu menginap. Akhirnya kami jadi ke Bogor pd tanggal 24 Maret 2012, hanya bertiga. Mungkin karna long weekend jadi banyak yang membatalkan, karna punya acara sendiri. Gagal deh rencana ketemu temen2 baru (baca: cogan) heeeee..

Jam 6 kurang Kak Herry menjemput gw dengan Daihatsu Xenia hitam (tiba2 teringat Apriyani cs). Lalu kami beranjak ke Depok untuk menjemput Kak Frida, tepatnya di Jalan Juanda. Lalu kami beranjak menuju Bogor. Sekitar pukul 08:00 kami istirahat di SPBU Cibogo untuk cari sarapan. Kami sarapan bubur yang bertarif Rp. 6000,- per mangkok. Setelah itu kami beranjak ke Curug Naga. Setelah kira-kira 2 km dari SPBU Cibogo ada Mesjid apaa gitu namanya, lalu kami belok kiri. Kami menyusuri jalan itu. Kak Herry yang sudah pernah ke daerah sana sudah agak lupa jalannya. Kami menyusuri jalan setapak berbatu, naik turun dengan pemandangan pegunungan di kiri-kanan. Eh tau-taunya jalan menuju Curug Naga terlewat, akhirnya kami meneruskan ke arah Curug Panjang, di kaki gunung Salak.

Setelah parkir mobil, kami beranjak ke loket Curug Panjang. Tarif masuknya itu lupa deh keknya gak sampe Rp. 10000,- per orang. Dari parkiran menuju Curug Panjang ga terlalu jauh. Ternyata banyak keluarga dan anak-anak yang sedang liburan di sana. Tapi tujuan utama kami gak disitu. Itu mah cemen banget hehe. Curug Panjang biasa juga disebut curug keluarga. boleh juga tuh ajak keluarga dan adik2 sepupu gw ksana kapan2. Kami mendatangi satu warung di situ, makan gorengan, lalu bikin janji untuk River Trekking. River Trekking di Curug Panjang ialah kegiatan menyusuri sungai dan beberapa Curug, diantaranya Curug Bulat dan Curug Cibelao. Hikingnya lumayan bikin ngos-ngosan buat yang jarang olah raga. Oya, sebelumnya kami pakai life vest dulu, tas dan barang berharga kami titipkan di warung. Sekali jalan River Trekking minimal harus 5 orang per group, di-guide 1 orang. Biayanya Rp. 30000,- per orang. Tapi setelah bargaining, mereka mau klo Cuma 3 orang.


Bagi yang mau River Trekking sebaiknya pake sandal gunung. Gw rada nyesel sih sandal gunung gw keluarin lagi dari tas, dengan pedenya pake sandal jepit. Alhasil, kepeleset dan jatuh di sungai, untung sandal jepit itu masih bisa diselamatkan dari kehanyutan, dan kuat sampai akhir. Heheh. Sepanjang perjalanan gw menemukan banyak ulat dan ulat bulu. Hadoohh, klo jalan gw paling takut sama yang melata, apalagi ulat bulu, parno gatel2 gue. Puncak aktivitas River Trekking kami ialah terjun dari ketinggian kurang lebih 2,5 meter di Curug Cibelao. Adrenalin gw meningkat, gw memberanikan diri terjun, akhirnya ketagihan, haha. Sekalian buang sial, hehe. Kak Frida pengeen banget tapi lagi kurang sehat, gak boleh renang dulu sama dokter. Klo Kak Herry udah bosen. Hahaha. Setelah itu kami menyusuri trek balik ke warung, wew ketinggian 45 derajat hampir vertical itu mah! Total per-trekking-an kalo gak salah 2-3 jam-an.

Setelah mandi dan beres2, kami keluar dari daerah Curug, niatnya sih mau Paralayang-an, tapi ternyata jalanan ditutup jadi 1 arah. Gileeee lamaa banget macetnya! Jadi sesi curhat2an disini. Kemudian kami ke Rindu Alam dan menikmati Sunset di sana. Baru kali ini gw dapet sunset di puncak keren banget!

Setelah foto2, kami pergi ke Safari Night. Ini juga pertama kalinya buat gw. Seru juga ternyata. Tapi mahal juga ye Rp 110000,- per orang. Yah mungkin asuransi jiwanya yang mahal. Pukul 23:00 kami kembali ke Jakarta. Kak Herry nganterin Kak Frida dulu, baru deh nganterin gw. What a beautiful day!! Thank you my dear brother and sister 